RSS

Arsip Kategori: Pengembangan Diri

Sebuah Ulasan Buku – “Winning with Passion”

Born to Win

Enam Blueprint Winning with Passion :

1. Winning Mind-Set : berprasangka baik kepada Tuhan bahwa setiap usaha dan doa akan dikabulkan dengan memberikan yang “terbaik”. Selain itu, kita harus memiliki mind-set yang positif ketika memandang berbagai hal dan permasalahan yang dihadapi.

2. Winning Behavior : membangun sebuah perilaku yang positif sehingga membentuk dan menjalankan perilaku layaknya seorang juara : jujur, unggul, amanah, risk-taker, rendah hati dan adil.

3. Winning Attitude in Change : mampu melihat, mengamati, dan terlibat aktif dalam suatu perubahan dari sudut pandang passion seorang juara.

4. Winning Mentality : membangun mental dan passion layaknya seorang juara, berpendirian teguh dalam kebenaran dan mampu menyalakan api kehidupan mengenai potensi diri, serta berkarya menjadi mulia.

5. Winning Way : usaha untuk mencapai harapan dengan menerapkan langkah dan metode sistematis yakni dengan melakukan Niat, Doa, Ikhtiar, Pasrah, Syukur, Ikhlas (NDIPSI).

6. Winning System : mencoba untuk menetapkan impian dan sasaran yang SMART (Specific, Measureable, Agreeable, Realistic, Traceable) sejelas-jelasnya hingga dapat diwujudkan

 

(merupakan ulasan dari Buku “Winning with Passion” 6 Blueprint Pribadi Kaya dan Sukses, karya Jimmy Gani dan Ervin Agung Priambodo terbitan Jakarta: Esensi tahun 2011, )

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 16 Mei 2014 inci Pengembangan Diri

 

Boleh Dogn Salah

Sebuah ulasan menarik oleh Irfan Amalee pada bukunya dengan judul yang sama, yaitu mengenai kesalahan. Menurut saya menarik karena di saat banyak orang mengulas tentang kebenaran (atau parahnya cenderung menyalahkan orang lain yang tidak sama) , namun di sini malah mengulas kesalahan. Tidak salah bukan?

“Jika kamu melakuan sebuah kesalahan, jangan terlalu menghukum diri kamu sendiri. Maafkanlah dan perbaikilah.”

Sebuah kutipan yang mudah nampaknya namun tak mudah untuk dilaksanakan sepenuhnya. Tapi wajarlah, kalo manusia itu tempat salah dan lupa. Silahkan direalisasikan dengan cara masing-masing sesuai kesalahan masing-masing, dengan style masing-masing.

“Adakalanya kesalahan itu membantu kita sampai ke suatu tujuan. Sebab kesalahan yang menyisakan kehinaan dan kerendahan, lebih baik daripada ketaatan yang menyisakan keangkuhan dan kesombongan” (Syaikh Athaillah)”

Si Gentleman berani mengakui kesalahan, kemudian minta maaf dan memperbaiki kesalahan.

Meminta maaf menguji keberanian kita, memberi maaf menguji kemurahhatian kita”

Sejauh apa pun kamu sudah menempuh jalan yang salah, berbaliklah sekarang juga – Rheinald Kasali

Ingat pesan sahabat, di luar buku tadi. sebuah kalimat sederhana :

“Bicaralah dengan otak dan hati nurani, mengingatkan orang tanpa harus menyakiti, menegurnya tanpa harus menghina.”

Jadi, masih takut salah? Bolehlah, tapi tetaplah menyadari sifat kemanusiaanmu yang merupakan tempat salah dan lupa, namun jangan lupa harus selalu ready stok untuk memberi maaf.

 

 
 

Cinta, Sebuah “Proses” Tarbiyah yang Indah

Istikharah Cinta

Yuari Tarbawi Center

Beberapa orang teman pernah berbagi kisah dengan saya, tentang proses perkenalan mereka dengan calon pendamping hidup masing-masing. Kisah mereka berbeda satu dengan lainya. Ada yang berjalan cepat dan lancar, ada pula proses yang memakan waktu lama dan berliku-liku. Ada yang hanya memerlukan biodata saja serta beberapa lembar foto, ada pula yang dilalui dengan beberapa kali pertemuan, baik empat mata maupun dengan pihak keluarga masing-masing. Ada yang memiliki banyak kesamaan di antara mereka, ada pula yang memilik banyak perbedaan, baik kultur budaya, pandangan hidup, bahkan pemikiran.

Di antara kisah mereka, ada seorang teman yang hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat dalam menjalani proses perkenalan hingga akad nikah dilangsungkan. Ia hanya memerlukan tiga kali pertemuan dengan calon pendampingnya, yaitu saat perkenalan, khitbah, serta akad nikah. Namun, pada kisah yang lain, ada pula seorang teman yang melalui proses tersebut dengan penuh dengan kebingungan, kegundahan serta kegelisahan. Mungkin karena sebuah proses yang agak menyimpang…

Lihat pos aslinya 648 kata lagi

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 28 Oktober 2013 inci Pengembangan Diri

 

Yang Semestinya Terjadi jika Bertambah

Apa yang semestinya terjadi adalah :

Setiap bertambah ilmu, bertambah rendah hati.

Setiap bertambah amal, bertambah takut kepada Allah.

Setiap bertambah umur, bertambah enggan terhadap dunia.

Setiap bertambah harta, bertambah sering memberi.

Setiap bertambah kedudukan, bertambah dekat dengan orang banyak.

–Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah-

Subhanallah, sebuah pesan sederhana yang sarat dengan makna. Indah ketika dibaca, tak mudah untuk dilaksanakan. Tiada daya dan upaya kecuali dari Allah. Semoga senantiasa diberikan kekuatan untuk bisa melaksanakan sebuah pesan Ibnul Qoyyim di atas.

 
 

Tag: , ,

Arti Waktu

Untuk mengetahui arti satu tahun, tanya pada seseorang siswa yang gagal SNMPTN.
Untuk mengetahui arti satu bulan, tanya pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Untuk mengetahui arti satu minggu, tanya pada editor majalah mingguan.
Untuk mengetahui arti satu hari, tanya pada buruh harian yang punya enam anak untuk diberi makan.
Untuk mengetahui arti satu jam, tanya pada orang yang sedang mengerjakan ujian.
Untuk mengetahui arti satu menit, tanya pada orang yang ketinggalan kereta.
Untuk mengetahui arti satu detik, tanya pada seseorang yang selamat dari kecelakaan.
Untuk mengetahui arti satu milidetik, tanya pada seseorang yang memenangkan medali di Olimpiade.
(Dikutip dari The 7 Habits of Highly Effective Teens oleh Sean Covey)

 
 

Tag:

Setiap Orang Pasti Punya Kelebihan

Disadari atau tidak setiap dari kita pasti memiliki keunikan termasuk kelebihan dan kekurangan. Hal tersebut adalah hal yang waja adua. Tuhan tiada menciptakan sesuatu sia-sia. Saya yakin hal tersebut.

Masalahnya adalah bagaimana masing-masing dari kita menyikapi keunikan yang kita miliki. Kelebihan dan kekurangan mungkin bisa dibilang relatif bagi tiap orang. Ada yang menganggap suatu hal adalah kekurangan bagi dirinya dan mungkin sebenarnya adalah suatu anugerah kelebihan baginya.

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitarnya. Apapun yang kita miliki jika bisa bermanfaat bagi orang lain tentu sebuah kelebihan tersendiri. Bahkan untuk suatu hal sederhana sekalipun. Mungkin menyingkirkan batu di tengah jalan ke pinggir jalan adalah hal sepele, namun bisa jadi itu menyelamatkan orang lain dari kecelakaan yang tragis.

Jadi satu hal yang saya ingin sampaikan adalah “Jangan memvonis bahwa kita tidak punya kelebihan, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan kelebihan kita bagi orang lain. Saya yakin bahwa setiap orang pasti punya kelebihan”.

 
 

Tag:

Sebuah Nasehat tentang Tujuan Hidup

Bismillahirrahmaanirahiim

Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan-pesan Al-Qur’an tentang tujuan hidup yang sebenarnya

Nasehat ini untuk semuanya ……….

Untuk mereka yang sudah memiliki arah………

Untuk mereka yang belum memiliki arah………

dan untuk mereka yang tidak memiliki arah….

nasehat ini untuk semuanya…….

Semua yang menginginkan kebaikan.

Nikah itu ibadah…….

Nikah itu suci………..ingat itu……

Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.

Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan…..

karena semua itu akan menyebabkan celaka.

Jadikan agama sebagai alasan….. Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta….

Namun…… jika cinta engkau jadikan sebagai landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.

Jadikanlah ” ALLAH ” sebagai landasan…… Niscaya engkau akan selamat, Tidak saja dunia, tapi juga akherat……. Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan…… Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.

Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam “istanamu”…..

disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan…….

Jika ini kau lakukan “istanamu” tidak akan langgeng..

Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw….

tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban,

karena sang istri tercinta tdk mendengar kedatangannya.

Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar……..

Menjahit bajunya yang robek……..

Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam “istanamu”…..

Disayang, dimanja dan dilayani suami……

Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu….

Jika itu engkau lakukan, “istanamu” akan menjadi neraka bagimu

Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu………

Jangan engkau terlalu menuruti istrimu……

Jika itu engkau lakukan akan celaka….

Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,

tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah…..

Lihatlah bagaimana Allah menegur ” Nabi “-mu tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri.

Tegaslah terhadap istrimu….. Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah…….

Jangan biarkan dia dengan kehendaknya……

Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth…..

Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang…..

Istrimu bisa menjadi musuhmu….

Didiklah istrimu…

Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.

Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya……

Jadikan dia sebagaiKhadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Muhammad saw menerima tugas risalah…..

Istrimu adalah tanggung jawabmu….

Jangan kau larang mereka taat kepada Allah…..

Biarkan mereka menjadi wanita shalilah…

Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam….

Jangan kau belenggu mereka dengan egomu…

Jika engkau menjadi istri…

Jangan engkau paksa suamimu menurutimu…

Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah……

Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami…..

Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya….

Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.

Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu….

Jangan kau usik suamimu dengan tangismu….

Jika itu kau lakukan…..

Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka…… jangan……….

Jika engkau menjadi Bapak……

Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim

Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim

Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad saw

Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah……….

Ajaklah mereka taat kepada Allah…….

Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti…….

Jadikan dia sebagai Ismail yang taat…….

Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan’an yang durhaka. Mohonlah kepada Allah……….

Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih…..

Anak yang bisa membawa kebahagiaan.

Jika engkau menjadi ibu….

Jadilah engkau ibu yang bijak, ibu yang teduh….

Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu….

Jadikanlah mereka mujahid………

Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah…..

Jangan biarkan mereka bermanja-manja…..

Amin….

 
 

Tag:

Menerima dengan Jalan Memberi

Nampaknya menerima dengan jalan memberi terdengar paradoks. Jika disadari sesungguhnya semakin banyak yang bisa kita berikan kepada sesama atau kepada sekitar kita, maka akan semakin banyak yang kita terima. Kebaikan-kebaikan atau pun mungkin kita menganggapnya suatu kebetulan semata. Saya yakin bahwa keberuntungan (saya lebih suka menyebutnya anugerah tak terduga) yang kita alami adalah sesuatu yang telah direncanakan oleh Tuhan kepada kita. Jika kita merasa belum melakukan kebaikan namun sudah memperoleh kebaikan, maka lakukanlah kebaikan setelahnya. Jika sudah melakukan kebaikan ketika memperoleh kebaikan tersebut, maka tetaplah berbuat baik. Sekecil apapun kebaikan tersebut niscaya akan terbalas lebih baik. Kalau tidak percaya silahkan coba melakukan kebaikan sekarang juga.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 13 Maret 2012 inci Pengembangan Diri

 

Tujuh Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif

Ketika pertama kali membaca 7 Kebiasaan, nampaknya akan mudah dilakukan karena hanya 7 buah kebiasaan. Tapi ternyata dibalik 7 kebiasaan itu banyak sekali turunannya yang harus dilakukan. Dan perlu diingat bahwa sebuah kebiasaan adalah perilaku yang berulang-ulang dari kehidupan kita.

Berikut saya tuliskan 7 kebiasaan tersebut diambil dari buku 7 Kebiasaan Remaja yang sangat Efektif :

Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif

Bertanggungjawablah atas hidupmu sendiri.

Kebiasaan 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir, atau Mulailah dengan Mengingat-ingat Tujuan Akhirmu.

Definisikan misi dan sasaran hidupmu.

Kebiasaan 3 : Dahulukan yang Utama

Susunlah prioritas, dan dahulukanlah hal-hal yang penting.

Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/ Menang

Bersikaplah agar semua orang bisa menang.

Kebiasaan 5 : Berusaha Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami

Jadilah pendengar yang baik, dan tulus.

Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi

Bekerjasamalah agar mencapai hasil lebih baik.

Kebiasaan 7 : Asahlah Gergaji

Perbarui dirimu secara berkala.

Menjadi manusia efektif memang susah, tapi tidak mustahil untuk mewujudkannya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 9 Maret 2012 inci Pengembangan Diri

 

Tag: ,

Sesuatu tentang Kebiasaan

Sesuatu tentang Kebiasaan

Kebiasaan adalah teman tetapmu. Kebiasaan bisa menjadi penolong yang terbesar bagi hidupmu atau mungkin bisa jadi beban terberat dalam hidupmu. Kebiasaan akan mendorongmu maju atau menyeretmu menuju jurang kegagalan. Kebiasaan sepenuhnya tunduk kepada perintahmu. Sebagian hal yang kebiasaan lakukan mungkin sebaiknya kau serahkan saja kepadanya, maka kebiasaan pun dapat melakukannya dengan cepat dan tepat.

Kebiasaan mudah diatur — Kamu tinggal tegas terhadapnya. Tunjukkan padanya bagaimana persisnya kebiasaan itu ingin dilaksanakan, dan setelah beberapa kali belajar maka kebiasaan akan melakukannya dengan otomatis.

Kebiasaan adalah hamba dari semua insan besar, dan sayangnya juga hamba dari semua pecundang. Mereka yang besar telah kebiasaan jadikan besar, dan mereka yang gagal telah kebiasaan jadikan pecundang.

Kebiasaan bukanlah mesin, walaupun kebiasaan bekerja dengan ketepatan seperti mesin ditambah dengan intelejensi manusia. Kamu bisa menjalankan kebiasaan demi keuntungan atau demi kehancuran — tak ada bedanya bagi kebiasaan.

Ambillah kebiasaan, latihlah kebiasaan, tegaslah terhadapnya, maka kebiasaan akan meletakkan dunia di kakimu. Kendorkan terhadapnya maka kebiasaan akan menghancurkanmu.

(Disunting dari buku ” 7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif dengan beberapa penyesuaian)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 8 Maret 2012 inci Pengembangan Diri

 

Tag: