RSS

Arsip Kategori: Ide dan Pengalaman

Izinkan Aku Menyukai Ilalang

Dari sekian banyak bunga, mengapa kau memilih untuk menyukai ilalang? Bukankah mawar jauh lebih indah?
Setidaknya, ilalang tak memerlukan cara yang rumit untuk tetap hidup.Dan juga ilalang tak memiliki duri.Bukankah hidup tanpa menyakiti orang lain adalah sebuah kebahagiaan?
(Lovya Diani, Aku Memilih Untuk Setia)

Hati ini memang hanya satu, cinta ini pun hanya satu. Semoga kau mengerti, apapun yang kupilih, semuanya karena hatiku yang memilihnya.
(Lovya Diani, Aku Memilih Untuk Setia)

Dua petikan yang diambil dari sebuah buku yang sama. Tak tahu apa yang menggerakkanku tiba-tiba merengkuh buku tersebut dan hanya membaca sampul dan beberapa kalimat awal saja.
Pesannya adalah hak masing-masing orang menyukai sesuatu menurut sudut pandang dan tingkat pengetahuannya terhadap sesuatu. Memilih memang bukan hal yang sederhana, namun sering terjadi dalam kehidupan. Dengan segala keterbatasan pengetahuanku terhadap ilalang izinkan aku untuk menyukai Ilalang. Meski aku tahu ilalang tak pernah sengaja di tanam di kebun apalagi sawah atau padang yang luas. Izinkan aku untuk hidup bahagia tanpa harus menyakiti orang lain. Biarlah aku tumbuh di mana sudah tidak lagi orang mau menanaminya, di sanalah ilalang akan tumbuh.
—————————————————————-
Aku suka warna biru. tapi sampai sekarang masih bingung pilih biru laut apa biru langit.Dari pantai aku bisa lihat itu semua.
Doakan saja aku bisa adil dalam memutuskan nanti ketika sudah pantas untuk datang ke pantai untuk memilih.
Memilih siapa yang kuajak mengarungi birunya laut dan mengikuti petunjuk arah birunya langit.
Menuruti kata hati hendak ke mana dia ingin berlabuh sebelum kembali berlayar.
Hidup tidak untuk berdiam.

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada 9 Februari 2015 inci Ide dan Pengalaman, Uncategorized

 

Kenapa Kamu Suka Motret

A : kamu kenapa suka motret?

B : aku nggak suka motret, tapi cinta.

A : kenapa cinta?

B : satu-satunya hal yang tidak bikin bosen. Lagi seneng aku motret lagi bete aku motret.

diPantaiNampu

Aku tahu kamu suka motret soalnya cuma dengan foto aja kamu berani.
Aku tahu sebenernya kamu bukanlah orang yang gampang berani.
Berani ngungkapin apa yang kamu mau, yang kamu rasain, apa yang kamu butuhin.
foto jadi media kamu buat menyampaikan apa yang kamu ingin sampaikan,
lewat foto kamu jadi punya nyali….sedikit.
kamu anggap itu norak, tapi nggak kok buat aku, justru itu alasan yang bagus.
Selain itu foto juga media kamu buat merekam hidup
Kamu bilang foto mengingat kenangan lebih lama dari ingatan kita. Biar ga lupa dengan kenangan yang ingin dikenang ketika sudah tua.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 Juni 2013 inci Ide dan Pengalaman

 
Sampingan

Sampai saat ini saya belum bisa memahami dan menerima sepenuhnya mengenai paradoks yang ada di sekitar.

Dengan memberi, maka kita kan menerima.

Dengan mengajarkan, kita akan banyak belajar.

Dengan menasehati, maka kita akan memperoleh nasehat.

Dengan menolong, maka kita akan memperoleh pertolongan.

Dengan memaafkan, maka kita akan memperoleh maaf.

Mungkin suatu saat, waktulah yang akan menjelaskannya.

Paradoks

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 25 Juni 2013 inci Ide dan Pengalaman

 

Lebih Besar Mana?

Seringkali kita menilai sesuatu hanya dari besarnya nilai yang terkandung didalamnya ditinjau dari uang. Padahal tidak selamanya yang lebih banyak itu yang lebih berkah. Bisa jadi yang sedikit namun mampu mencukupi.

Lebih banyak mana?

Lebih banyak mana?

Kata seorang sahabat:

Menikmati atau merutuki kuncinya adalah satu, kadar syukur. #NtMS

Apakah kita lupa bahwa dengan syukur nikmat maka akan ditambahkan nikmat dan mungkin akan diberikan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.

Bukankah telah dijanjikan barang siapa yang bersyukur maka akan ditambahkan nikmatnya, atau bisa jadi diberi rezeki dari arah yang tak disangka.

Pertanyaan berikutnya adalah… maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 21 Juni 2013 inci Ide dan Pengalaman

 

Tag:

Kutipan

Orang akan berubah ke arah yang lebih baik , ketika dia hanya “tersentuh” , bukan karena dipukul atau disudutkan 

Cukup dengan Sentuhan

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 20 Juni 2013 inci Ide dan Pengalaman

 

Always On Always Connected

Sebagai manusia tentunya kita pernah mengalami putus hubungan atau disconnected, suatu masa di mana kita lupa kepada Allah. Padahal seharusnya setiap saat harus selalu terhubung kepada Allah. Kalo boleh pinjam istilahnya “always on always connected”.

Terus bagaimana agar kita bisa selalu always on. Tenang saja, Allah sudah memberikan tool-tool untuk selalu bisa on dan selalu terhubung. Ada yang tahu? Apa coba?… iya benar, Allah telah memberikan kita tool berupa ibadah, baik yang wajib maupun yang sunah. Oleh karena itu tinggal kita memilih mana yang sesuai untuk kita lakukan secara terus menerus untuk selalu terhubung.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 21 Februari 2013 inci Ide dan Pengalaman

 

Kekerabatan (Gayeng Semarang, Suara Merdeka)

Berikut saya ketik ulang sebuah artikel dari surat kabar Suara Merdeka, saya lupa tanggalnya karena sudah terlanjur dipotong, niatnya mau dibikin kliping. Menurut saya menarik apa yang disampaikan oleh penulisnya tentang kekerabatan.

Kekerabatan
(oleh : Eko Budihardjo)
Kulanuwun. Tatkala diminta menjadi staf ahli Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk menyusun penataan ruang kepulauan, saya agak terkejut tetapi juga merasa tersanjung. Ingatasnya banyak planolog andal yang masih aktif di Jakarta (UI), Bandung (ITB), Yogya (UGM), kok saya.planolog yang sudah purnatugas dari Semarang (Undip), yang ketiban pulung ya?

Urus punya urus, ternyata waktu seminar nasional “Smart Green City Planning” tahun silam, ada seorang tokoh Bappeda Kepri kesengsem atau terpukau pada paparan makalah saya. Rupa-rupanya dia lantas lapor bosnya. Ada catatan penting di sini; pelapor itu, bernama Mbak Evy, adalah alumnus Undip. Dan yang dilapori, bernama Mbak Venni, adalah alumnus UGM. Nah, saya kan alumnus UGM yang pernah menjadi Rektor Undip. Jadi ada nuansa “persekongkolan”, “primordialisme”, “kolusi”, namun dalam arti yang positif. Saya sih lebih suka menyebut dengan persahabatan, persaudaraan, atau lebih tepat lagi kekerabatan.

Berdasarkan prinsip hidup “tangkap setiap peluang yang lewat”, tentu saja saya langsung menyatakan siap, dengan satu syarat. Syaratnya, saya boleh memilih seorang asisten untuk membantu saya melaksanakan tugas tersebut. Begitu memperoleh persetujuan, saya langsung menunjuk Prof Edy Darmawan sebagai asisten. Di sini pun nampak ada nuansa kekerabatan, karena Pak Edy adalah bekas murid saya yang dulu pernah bareng-bareng moonlighting alias ngobyek di suatu biro konsultan ternama. Dia juga mengaku terkejut dan tersanjung serta menyatakan siap membantu

****

Memang kehidupan ini penuh kejutan yang sering tak terduga. Seperti yang diceritakan Pak Soesmono, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, anggota Paguyuban Adiyuswa, berikut ini.

Terkisah seorang Ustadz dimintai tolong mengusir tiga hantu dari sebuah rumah tua. Ustadz pun datang, membaca Surat Yasin sambil konsentrasi memejamkan mata. Begitu selesai berdoa dan membuka mata, dua hantu langsung pergi menghilang. Hantu yang satu lagi bertahan di tempat.

Sang Ustadz ganti taktik, membaca keras-keras Ayat Kursi. Namun si hantu bandel, bergeming. Dibacakan lagi surah lain dengan lebih keras, tetap tidak berhasil. Eh, tiba-tiba dua hantu yang semula menghilang datang kembali menjemput teman mereka yang bertahan, sambil berkata,”Maaf, Pak Ustadz, teman saya yang satu ini tuli, tunarunggu, tidak bisa mendengar bacaan Ustadz.”

Kejutan kan?

Kembali ke masalah kekerabatan. Semula para pejabat tinggi Kepri ingin studi banding ke Abu Dhabi atau China. Saya lantas usul, sebaiknya belajar ke Jepang saja, yang sama-sama negara kepualauan dengan 6800 pulau. Kebudayaannya juga mirip. Namun yang tidak kalah penting, Undip sudah punya bekal berupa jaringan dengan Kyoto University dalam bidang energy science. Dan lebih penting lagi, menatu saya, Dr Nuki Agya Utama MSc, bekerja di sana, bisa jadi “liaison officer” alias perwira pendukung. Usulan saya kontan diterima. Jadilah kami berdelapan ke Kyoto, dijamu makan siang dan berbincang lama dengan Prof Kobayashi beserta seluruh gerombolannya. Saya mempraktikkan kaidah mixing bussiness with pleasure . Tugas utama seminggu untuk urusan bussines kerja sama. Saya perpanjang seminggu lagi di Kyoto untuk urusan pleasure, bercengkerama dengan anak-cucu-menantu tercinta.

****

Kekerabatan adalah faktor kunci dalam kesuksesan dan kebahagiaan hidup. Manakala hidup ini hanya untuk diri sendiri, maka kehidupan akan terasa sempit, terbatas, singkat, dan kurang bermakna. Namun jika kita hidup juga untuk orang lain, kehidupan akan terasa luas, tanpa batas, panjang, dan penuh makna.

….

Liding dongeng, marilah kita bina dengan baik kekerabatan dengan kawan, bawahan, dan atasan kita. Insya Allah, bertambahlah kebahagiaan, kesejahteraan, kedamaian, dan usia kita.

Sakmanten rumiyin atur kula, kepareng, nuwun.

 
 

Bangkit di Kala sedang Terpuruk

“Kalo jenengan lagi ngedrop semangat kuliah gitu cara bisa bangkitnya gimana Mas?”

Sebuah pertanyaan sederhana yang jawabannya melatarbelakangi terbitnya tulisan ini.

Jawaban yang saya berikan sebenarnya bukan khusus untuk kuliah saja namun untuk semangat pada umumnya juga, karena saya yakin semangat itu sifatnya pasang surut. Beberapa diantaranya sudah saya lakukan sejak SMA (yang notabene saya sudah mulai tinggal berjauhan dengan orang tua)

1. Ingat2 ibu bapak.

Hal ini adalah obat mujarab yang bisa dalam sekejap bisa menaikkan semangat. Sungguh perjuangan mereka lah yang menginspirasi saya tanpa batas. mulai dari perjuangan tiap pagi mereka harus berangkat ke tempat kerja masing-masing (tak kurang dari 15KM dari rumah), dan tak jarang pulang di rumah sudah sore. Perjuangan mereka ikut saudara demi bisa sekolah. Sungguh beruntung sekali kondisi saya di saat ini.
2. Dolan ke alam terbuka atw skdar menikmati langit sore.

Tempat favorit saya sebenarnya adalah plasa gajah mungkur (pelataran santai waduk serba guna wonogiri), entah kenapa di sana selalu terdapat ketenangan yang saya peroleh. Atau dengan melihat pemandangan gunung gandul yang bisa tiap hari saya saksikan. Jika keduanya tidak memungkinkan untuk dilakukan menurut saya dengan ke alam terbuka yang lain atau sekedar menikmati warna orange di langit sore cukup mengingatkan ke kondisi sekitaran rumah.
3. Baca novel, kisah inspiratif.

Membaca hal-hal yang inspratif tentunya akan menggugah semangat untuk lebih maju.
4. Inget2 nikmat yg udah di dapet sampai skrng bs kuliah.

Tak terhitung nikmat yang diperoleh jika diingat-ingat, takmampu untuk dihitung. Dan yang sangat mengharukan jika mengingat2 hal yg dulunya dianggap buruk tapi seiring berjalannya waktu hal tersebut menjadi hal yg terindah yang pernah jadi bagian hidup. Rencana Allah selalu lebih indah daripada rencana manusia. Penuh misteri, lika-liku, tapi ujungnya pasti indah.
5. Sharing atw sms an ma sahabat2.

Dengan sekedar say hello ke sahabat yg lama ga bertemu, secara pribadi dapat meningkatkan semangat. Saya yakin bahwa saya sekarang bisa berdiri seperti saat ini adalah karena doa dan dorongan semangat dari mereka. karena doa tulus merekalah yg selalu ikut mendampingi perjalanan kita. sadar atau pun tidak.

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada 5 September 2012 inci Ide dan Pengalaman

 

Pendidikan itu Penting

Hari ini adalah hari yang luar biasa seperti biasanya. Hari di mana diperingati Hari Pendidikan Nasional. Menurutku pendidikan sangat penting. Baik pendidikan formal di sekolah mulai TK sampai PT juga pendidikan keluarga. Karena pendidikan keluarga lah yang membentuk kepribadian masing-masing orang. Kalo boleh dianalogikan dengan bangunan maka pendidikan keluarga adalah fondasi, dan pendidikan formal adalah bangunan di atasnya. Tidak bisa dipungkiri peran Ibu dan Ayah sangatlah dominan. Nilai-nilai yang dianut oleh seseorang biasanya sangat berkaitan dengan nilai di keluarga masing-masing.
Di Hari Pendidikan tahun ini semoga kita semakin sadar atas pentingnya pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan keluarga.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 2 Mei 2012 inci Ide dan Pengalaman

 

Tag: ,

Emang Saya Peduli

Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya jahat, tapi karena orang-orangnya tak perduli. – Albert Einstein

Tidak mudah menjadi orang yang peduli. Mungkin dalam hal-hal kecil kita masih bisa melakukannya. Contohnya membuang sampah sembarangan, menggunakan fasilitas umum seenaknya, dan banyak yang lain.

Kalo cuma saya sendiri yang melakukan kepedulian mungkin terasa berat, apalagi terkait dengan fasilitas umum. Saya bisa melakukan banyak hal tapi akan lebih banyak yang tidak perduli dan melalukan hal sebaliknya. Saya berharap selalu diberi kesabaran untuk tetap peduli. setidaknya dengan keyakinan bahwa kepedulian itu akan berdampak positif bagi diri saya dan saya tidak merugikan orang di sekitar saya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 April 2012 inci Ide dan Pengalaman

 

Tag: