Tuhan, Maaf, hatiku masih kotor
Takwaku sering longsor
Imanku sering pengkor
Syukurku sering ngeloyor
Ikhlasku masih bocor
Jiwaku masih kopyor
Angkuhku masih bongsor
Kalo doa kayak orator
Padahal ibadah jarang setor
Menilai sesama kayak auditor
Sedangkan diri sendiri tidak pernah dimonitor
Dalam kebajikan menjadi pengekor
Dalam kejelekan jadi pelopor
Maafin Tuhan, ternyata kami masih kotor
(Sumber : Rif’an, Ahmad Rifa’i. 2012. Hidup Sekali, Berarti, lalu Mati, Jakarta : Elex Media Komputindo.)